Selasa, 13 Januari 2009

MUSIUM NASIONAL REPUPLIK INDONESIA/MUSIUM GAJAH



Musium Nasional atau yang bisa kita kenal dengan Musium Gajah, terletak di pusat jantung ibukota yaitu di Jalan Merdeka Barat berdekatan dengan istana negara republik Indonesia dan Lapangan Monumen Nasional (Monas)
Musium Gajah saat ini hampir berusia 230 tahun, sehingga merupakan musium yang paling tertua di Indonesia. Bangunan musium Gajah ini sebelumnya diperuntukkan untuk tempat penyimpanan koleksi benda budaya warisan Belanda oleh sekelompok orang Belanda yang tertarik untuk mempelajari kesenian dan ilmu pengetahuan. Kelompok ini dinamakan Bataviaasch Genootschap van Kusten en Wetenschappen yang didirikan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Salah satu anggotanya, JCM Radenmacher menyumbang gedung ini untuk keperluan tempat penyimpanan koleksi warisan Belanda dan Hindia Belanda (Indonesia).



Tahun 1868 Gedung ini mulai dibuka untuk umum dan difungsikan sebagai musium. Mulai tahun 1962 pengelolaannya dialihkan ke pemerintah Republik Indonesia.



Ciri khas dari musium ini adalah hadirnya patung gajah, hadiah dari Raja Chunglalongkorn, raja Thailang pada tahun 1871. Patung ini juga yang akhirnya menjadi ciri khas musium Nasional dan lebih terkenal disebut Musium Gajah.
Saat ini koleksi benda budaya dan sejarah yang dimiliki Musium Gajah sebanyak 141.899 buah koleksi. Diantara koleksi yang paling istimewa adalah koleksi perhiasan dari emas dari wilayah Indonesia yang ditemukan sekitar abad 89SM, beragam arca peninggalan kerajaan-kerajaan abad ke 12-14SM seperti arca Ganesha,arca Dewa Siwa, arca Dewa Wisnu dan lainnya. Selain itu ada Patung Bhairawa , patung yang tertinggi di Museum Nasional. Tinggi patung ini adalah 414 cm ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di bumi. Patung ini berwujud laki-laki berdiri diatas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab ditangan kanannya, ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat.

Manfaat
Berkunjung ke Musium Gajah ini sejenak akan membuat kita seperti melalang ke masa lampau. Begitu banyaknya koleksi cagar budaya yang mampu bercerita bahwa dahulu kala nenek moyang bangsa kita adalah bangsa besar di Asia. Anak-anak secara tidak langsung belajar mengenai sejarah masa pra sejarah, masa keemasan kerajaan Singosari, Siliwangi, Majapahit hingga masa kolonial Belanda. Betapa dulu nenek moyang kita sudah mengerti mengenai kerjasama ekonomi,politik dan perdagangan, dengan negara lain, terbukti dari banyaknya peninggalan guci,tembikar drai negeri lain seperti China dan Thailand. Dengan melihat langsung wujud peninggalan tersebut akan menimbulkan minat anak-anak untuk lebih memperhatikan pelajaran sejarah Indonesia.

Informasi lainnya :
Lokasi : Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat
Waktu buka : Senin – Minggu mulai 9.00 – 16.00 wib
Fasilitas : Pemandu wisata,restoran,toko cinderamata,toilet,tempat Ibadah dan parkir yang luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar