Senin, 26 Januari 2009

MUSEUM SATRIA MANDALA



  • Museum Satria Mandala terletak di Jl. Gatot Subroto No.14 Jakarta Selatan. Museum yang diresmikan oleh Bpk Soeharto di tahun 1972 ini merupakan museum yang dikelola oleh TNI. Dimuseum Satria Mandala ini memamerkan diorama peristiwa perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan Indonesia dari Belanda.

    Semula bangunan museum ini adalah kediaman dari istri Presiden RI pertama yaitu Ratna Sari Dewi. Namun setelah pemerintahan berganti menjadi Orde baru, bangunan ini beralih fungsi menjadi museum.

    Museum Satria Mandala menyimpan berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI seperti sejarah terbentuknya TNI, aneka senjata ringan dan berat, panji-panji / lambang TNI, kendaraan perang seperti tank,panser,meriam, pesawat terbang peninggalan masa lalu, dan yang paling menarik adalah diorama tandu yang dipergunakan mengusung Panglima Jendral Besar Sudirman saat bergerilya.

    Disamping museum Satria Mandala ada museum Waspada Purbawisesa. Koleksi yang ada berupa diorama peristiwa G30S PKI, fakta sejarah tentang penumpasan gerakan pengacau yang terjadi di wilayah Indonesia seperti peristiwa DI TII, maker Kahar Muzakar, dsb. Meskipun kesan yang kental propaganda dari pemerintah orde baru, namun museum ini sangat layak untuk dikunjungi.

    Ruang koleksi yang terdapat dimuseum ini diantaranya :
    • Ruang panji-panji
    • Ruang diorama
    • Ruang Jendral Soedirman dna Jendral Oerip Soemohardjo
    • Ruang tanda jasa/tanda kehormatan
    • Ruang diorama II
    • Ruang senjata
    • Ruang diorama III
    • Ruang diorama IV
    • Auditorium
    • Ruang balairung pahlawan
    • Ruang foto TNI era orde baru
    • Ruang belajar dan seminar Widyaloka
    • Perpustakaan TNI
    • Taman bacaan anak-anak
    • Gedung pusat sejarah TNI

    Lokasi sangat mudah dicapai, disepanjang jalan Gatot Subroto dekat gedung perpustakaan LIPI. Waktu buka Selasa hingga Minggu mulai pukul 9 pagi hingga 3 sore.

    Museum ini pantas dikunjungi, terlebih untuk anak-anak. Sangat banyak hal yang dapat dipelajari. Seperti sejarah perjuangan TNI dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, menumbuhkan rasa bangga akan bangsa sendiri dan anak dapat mempelajari berbagai perlengkapan yang dimiliki TNI seperti kendaraan, senjata dari jaman sebelum kemerdekaan hingga jaman modern seperti sekarang.

KEBUN RAYA BOGOR




Meski namanya Kebun Raya Bogor, namun Kebun ini berfungsi selain sebagai museum botanical yang terbesar dan terlengkap di Indonesia. Lokasinya berada di kota hujan Bogor, dan terletak bersampingan dengan Istana kepresidenan Bogor.

Luasnya yang mencapai 80 hektar tidak cukup dijelajahi selama 1 hari. Namun untuk anda yang ingin mengajak anak-anak menyusuri Kebun Raya Bogor ini, usahakan datang pagi hari, agar anda punya waktu lebih banyak untuk menyusuri kebun Raya Bogor.

Kebun ini memiliki beragam jenis tumbuhan dari seluruh dunia. Awal sejarah terbentuknya Kebun Raya Bogor ini bermula dari hutan buatan yang dibuat pada jaman Kerajaan Sunda yang saat itu dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi sekitar tahun 1474-1513. Saat penjajahan Belanda, Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles menempati istana Bogor sebagai kediamannya. Raffless tertarik dengan wilayah ini dan mengembangkannya menjadi kebun luas yang cantik. Dengan bantuan ahli botani Mr. W.Kent halaman istana dibangun lebih cantik lagi bergayakan Eropa.

Pembangunan kebun Raya Bogor ini mulai dilakukan saat pemerintahan Gubernur Jenderal Van Der Capellen pada 18 Mei 1817 dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Segera setelah peresmian Kebun Raya Bogor tersebut tempat ini mejadi pusat pengembangan pertanian dan holtikultura di Indonesia. Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Daya tarik yang dimiliki Kebun Raya Bogor ini diantaranya bunga bangkai (Amorphophalus titanum) yang mengeluarkan bau bangkai saat mekar, koleksi lengkaptumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, Pohon vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan dan lain-lain.

MANFAAT
Kebun Raya Bogor merupakan kebun musium yang paling indah dan paling lengkap koleksi tumbuhannya. Dari beragam tumbuhan yang ada, sangat bermanfaat memberikan pengetahuan secara langsung kepada anak-anak mengenai tumbuhan-tumbuhan langka dan kegunaannya bagi kehidupan. Karena suasana Kebun Raya Bogor yang sangat tertata dan penuh dengan pohon besar, tak jarang kita masih menemukan binatang-binatang yang mungkin sulit kita temui di kota. Dengan demikian, makin beragamlah ilmu pengetahuan yang dapat kita sampaikan ke anak-anak secara langsung. Jangan lupa, menanamkan pekerti untuk tetap melestarikan lingkungan hidup untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan menanam pohon dilingkungan kita.

INFORMASI LAIN
Kebun Raya Bogor pada hari Minggu dan hari libur kebun raya sangat ramai dengan pengunjung.Kebun Raya Bogor dibuka setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore.
Harga tanda masuk Rp.9500
Mobil Roda 4 Rp. 15.000
Motor Rp. 3000 (Pintu gerbang utama ada di sebelah Selatan)


Minggu, 18 Januari 2009

MUSIUM SEJARAH JAKARTA


Musium Sejarah Jakarta atau dikenal dengan Musium Fatahillah. Musium Fatahillah ini berada di dalam kompleks bangunan kuno bekas balai kota Batavia yang didirikan oleh Gubernur Jendra Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1620. Areal musium luasnya lebih dari 13.000 meter persegi. Musium ini diresmikan oleh Pemerintah pada tahun 1974 menjadi Musium Sejarah Jakarta. Pada musium ini terdapat lebih dari 23.500 koleksi terkenal yang berhubungan dengan perkembangan budaya Jakarta sejak abad 18.

Berbagai obyek yang dapat disaksikan di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-18, keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksinya terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Fatahillah, Ruang Jayakarta, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin. Ada juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Salah satu koleksi Musium Sejarah Jakarta yang terkenal adalah patung Dewa Hermes dan Meriam ”Jagur”. Patung dewa Hermes adalah dewa Perdagangan dan Penemuan baru dalam mitologi Yunani. Sedangkan meriam Jagur adalah meriam Portugis yang diangkat dari Malaka ke Batavia tahun 1641.

Pada tahun 2002 Musium Sejarah Jakarta membuat terobosan baru dengan menambahkan program wisata berkunjung ke kampung-kampung tua di Jakarta seperti Kampung Orang Cina (Pecinan), Kampung Luar Batang, Kampung Pekojan, Kampung Angke dan kampung Pecah Kulit.

Program ini mulanya disebut Wisata Kampung Tua, tapi kini lebih dikenal Kunjungan Kampung-Kampung Bersejarah. Wisata ini sengaja dirancang untuk dapat dinikmati oleh untuk semua lapisan masyarakat lokal maupun mancanegara, dari anak-anak hingga orang dewasa. Wisata dilakukan dengan berjalan kaki, agar peserta dapat langsung merasakan denyut kehidupan di kampung-kampung tua tersebut sambil menikmati keindahan arsitektur dari bangunan-bangunan bersejarah yang terdapat didalamnya.

Penjelajahan wisata ini dimulai dengan berjalan kaki menelusuri jalan Kali Besar dan Patekoan (Perniagaan). Dijalan Patekoan ini terdapat bekas rumah keluarga saudagar Souw. Salah satu keturunan keluarga Souw yang terkenal adalah Souw Siauw Tjong.Ia memiliki tanah luas di Paroeng Kuda, Kedawung Wetan dan Ketapang di wilayah Tangerang Banten. Selain kaya-raya, ia berjiwa sosial dengan mendirikan sekolah-sekolah bagi anak-anak bumiputera di tanah miliknya, memelihara orang-orang miskin dan menyumbangkan makanan dan bahan-bahan bangunan pada waktu terjadi kebakaran di daerah sekitar tempat tinggalnya.

Hingga sekarang rumah keluarga Souw masih dipertahankan keasliannya, termasuk arsitekturnya yang indah. Kunjungan juga singgah ke gedung SMUN 19, yang merupakan bekas Gedung THHK. Di tempat inilah mula pertama berdiri suatu organisasi modern di kota Batavia (Jakarta Kota).

Penelusuran dilanjutkan ke jalan Kemenangan III, dengan melihat klenteng Toa Sai Bio Kelenteng ini dibangun oleh orang Hokian dari kabupaten Chang Tai Keresidenan Zhangzhou, propinsi Fujian dan dipersembahkan kepada dewata dari aliran Daoisme Cheng-goan Cin-kun.

Dari klenteng Toa Sai Bio dilanjutkan ke Kelenteng Jin De Yuan yang terletak di Jl. Kemenangan III. Klenteng ini merupakan salah satu kelenteng tertua di Jakarta Kota.Didirikan tahun 1850 oleh Letnan Kwee Hoen dan diberi nama Koan-Im Teng. Kelenteng ini dipersembahkan kepada Dewi Koan-Im (Dewi Welas Asih).

Gereja Santa Maria De Fatima adalah kunjungan selanjutnya. Gereja ini dibangun dalam bentuk gedung besar kediaman seorang pejabat Tionghoa, dengan bentuk atap ian-boe heng (ekor wallet) serta dikawal sepasang shi shi (singa batu). Tak banyak yang diketahui mengenai pemiliknya yang pertama kecuali ia seorang berpangkat Luitenant Derc Hineezen dan bermarga Tjioe. Usai mengunjungi Gereja Santa Maria de Fatima, kembali ke Museum Sejarah Jakarta, melewati pasar tradisional di Petak Sembilan yang menjual berbagai macam jajanan dan bahan masakan tradisional Cina.

Selain wisata tersebut masih banyak lagi sejarah yang berkaitan dengan keberadaan gedung Sejarah Jakarta. Diantaranya halaman luas didepan gedung Sejarah Jakarta pernah dijadikan tempat eksekusi hukuman mati bagi penjahat dan pemberontak di masa penjajahan Belanda. Eksekusi mati juga dilakukan dengan penggal kepada dan gantung di tengah-tengah halaman seraya dipertontonkan ke masyarakat. Bahkan Pangeran Diponegoro pernah ditahan selama 3 minggu di lantai dua gedung tersebut sebelum akhirnya di putuskan untuk dibuang ke Menado bersama Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruno. Pada tanggal Tanggal 3 Mei 1830 akhirnya Pangeran Diponegoro beserta rombongan diberangkatkan ke Manado menggunakan kapal Pollux setelah adanya keputusan dari Gubernur Jendral Van den Bosch.
MANFAAT
Sejarah tidak akan membosankan, apalagi penyampaian dilakukan dengan menceritakan situasi yang terjadi disaat dulu, seperti dongeng dan melihat secara langsung tempat terjadinya peristiwa besar saat itu, akan membuat anak akan mengingat dengan baik sejarah kota Jakarta. Selain itu dapat mengembangkan daya imaginasi anak untuk membayangkan kejadian-kejadian yang bersejarah terjadi di Gedung Musium fatahillah.

INFORMASI LAINNYA
Waktu buka setiap hari Selasa- Minggu dari pukul 09.00 hingga 15.00
Harga tiket untuk anak-anak cukup murah sebesar Rp. 600,- dan dewasa sebesar Rp. 2.000,-. Fasilitas berupa Pemandu wisata,restoran,toko cinderamata,toilet,tempat Ibadah dan parkir yang luas.

MUSEUM BAHARI


Musium Bahari terletak di kawasan Kota, Jakarta Utara. Letaknya sangat berdekatan dengan pelabuhan Sunda Kelapa, pelabuhan yang sejak jaman penjajahan Belanda dikenal sebagai gerbang masuk ke Hindia Belanda.

Awal mulanya bangunan musium Bahari digunakan sebagai kantor VOC yaitu kantor persekutuan perusahaan dagang Belanda di Hindia Timur.Pada akhir abad ke 17 bangunan ini selain digunakan sebagai kantor, juga sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah dari berbagai wilayah di Hindia. Musium Bahari merupakan bagian dari beberapa Gudang di Tepi Tebing Pelabuhan atau dalam bahasa Belanda disebut 'Westzijdsche Pakhuizen'.

Ditempat Ini VOC menyimpan persediaan rempah-rempah seperti Pala, Lada,kopi, teh dan kain sebelum dikirimkan ke benua Eropa. Selain itu ada beberapa bagian di gudang ini disimpan juga hasil tambang seperti tembaga dan timah. Untuk logam berharga ini disimpan dan dilindungi oleh balkon kayu yang terpasang di bagian depan gudang untuk melindungi dari panas dan hujan.


Terletak sekitar 50 meter dari musium Bahari pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah menara tinggi yang sekarang dikenal dengan Menara Syahbandar. Menara tinggi tersebut difungsikan sebagia gardu pengamatan setiap kapal yang masuk keluar Pelabuhan Sunda Kelapa, Saat pendudukan Jepang, gedung ini beralih fungsi menjadi gudang logistik peralatan militer Jepang pada tahun 1942 hingga 1945.

Gedung ini mengalami beberapa renovasi dan pada tahun 1977 Pemerintah Indonesia meresmikan gedung Bahari menjadi Musium Bahari. Peresmiannya dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Bpk. Ali Sadikin.

Manfaat
Di musium ini kita dapat menyaksikan bukti berupa foto – foto pelabuhan tempo dahulu, koleksi miniatur dan perahu tradisional dari seluruh wilayah nusantara seperti miniatur kapal Phinisi dari Bugis Makassar, Perahu kora-kora dari Maluku, Perahu Mayang dari pantai utara pulau Jawa, perahu lancang Kuning dari Riau,Peralatan tradisional melaut serta benda lain yang berhubungan dengan kelautan. Selain itu para pengunjung dapat kesempatan berperan sebagai nahkoda kapal, penjelasan rinci oleh pemandu wisata yang tersedia mengenai cara mengemudikan kapal,tugas nahkoda dan kelasi serta pengetahuan mengenai nelayan tradisional. Musium ini dapat dikunjungi untuk semua golongan usia.

Informasi lainnya
Lokasi : Musium Bahari, Jl.Pasar Ikan No.1 Jakarta Utara
Waktu buka : Selasa – Minggu, mulai 09.00 – 15.00 wib
Hari Senin/Libur nasional tutup
Harga tiket : Dewasa Rp.2.000,-
Mahasiswa Rp.1.000,-
Anak-anak Rp. 600,-
Fasilitas : Pemandu wisata,restoran,toko cinderamata,toilet,tempat
Ibadah dan parkir yang luas.

Selasa, 13 Januari 2009

MUSIUM NASIONAL REPUPLIK INDONESIA/MUSIUM GAJAH



Musium Nasional atau yang bisa kita kenal dengan Musium Gajah, terletak di pusat jantung ibukota yaitu di Jalan Merdeka Barat berdekatan dengan istana negara republik Indonesia dan Lapangan Monumen Nasional (Monas)
Musium Gajah saat ini hampir berusia 230 tahun, sehingga merupakan musium yang paling tertua di Indonesia. Bangunan musium Gajah ini sebelumnya diperuntukkan untuk tempat penyimpanan koleksi benda budaya warisan Belanda oleh sekelompok orang Belanda yang tertarik untuk mempelajari kesenian dan ilmu pengetahuan. Kelompok ini dinamakan Bataviaasch Genootschap van Kusten en Wetenschappen yang didirikan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Salah satu anggotanya, JCM Radenmacher menyumbang gedung ini untuk keperluan tempat penyimpanan koleksi warisan Belanda dan Hindia Belanda (Indonesia).



Tahun 1868 Gedung ini mulai dibuka untuk umum dan difungsikan sebagai musium. Mulai tahun 1962 pengelolaannya dialihkan ke pemerintah Republik Indonesia.



Ciri khas dari musium ini adalah hadirnya patung gajah, hadiah dari Raja Chunglalongkorn, raja Thailang pada tahun 1871. Patung ini juga yang akhirnya menjadi ciri khas musium Nasional dan lebih terkenal disebut Musium Gajah.
Saat ini koleksi benda budaya dan sejarah yang dimiliki Musium Gajah sebanyak 141.899 buah koleksi. Diantara koleksi yang paling istimewa adalah koleksi perhiasan dari emas dari wilayah Indonesia yang ditemukan sekitar abad 89SM, beragam arca peninggalan kerajaan-kerajaan abad ke 12-14SM seperti arca Ganesha,arca Dewa Siwa, arca Dewa Wisnu dan lainnya. Selain itu ada Patung Bhairawa , patung yang tertinggi di Museum Nasional. Tinggi patung ini adalah 414 cm ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di bumi. Patung ini berwujud laki-laki berdiri diatas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab ditangan kanannya, ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat.

Manfaat
Berkunjung ke Musium Gajah ini sejenak akan membuat kita seperti melalang ke masa lampau. Begitu banyaknya koleksi cagar budaya yang mampu bercerita bahwa dahulu kala nenek moyang bangsa kita adalah bangsa besar di Asia. Anak-anak secara tidak langsung belajar mengenai sejarah masa pra sejarah, masa keemasan kerajaan Singosari, Siliwangi, Majapahit hingga masa kolonial Belanda. Betapa dulu nenek moyang kita sudah mengerti mengenai kerjasama ekonomi,politik dan perdagangan, dengan negara lain, terbukti dari banyaknya peninggalan guci,tembikar drai negeri lain seperti China dan Thailand. Dengan melihat langsung wujud peninggalan tersebut akan menimbulkan minat anak-anak untuk lebih memperhatikan pelajaran sejarah Indonesia.

Informasi lainnya :
Lokasi : Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat
Waktu buka : Senin – Minggu mulai 9.00 – 16.00 wib
Fasilitas : Pemandu wisata,restoran,toko cinderamata,toilet,tempat Ibadah dan parkir yang luas.

Senin, 05 Januari 2009

Museum Dan Tempat Bersejarah


Merencanakan kegiatan yang menyenangkan disaat liburan anak-anak merupakan hal yang mengasyikkan dan menantang. Para orang tua harus dapat merencanakan kegiatan yang disenangi anak-anak dan sekaligus menjadi ajang mendidik dan pembelajaran tanpa membuat si anak merasa jenuh. Salah satu kegiatan yang paling bermanfaat adalah karyawisata ke tempat-tempat yang memberikan sarana pendidikan, pengembangan diri dan menghibur anak.

Dari beragam pilihan wisata, berkunjung ke tempat bersejarah adalah yang paling terbaik. Tempat bersejarah bisa berupa museum atau tempat/bangunan yang memiliki nilai sejarah , seperti candi misalnya. Tempat bersejarah ini sangat bagus dan berguna karena tidak hanya menjadi sarana anak bermain dan belajar, juga mengembangkan pengetahuan anak akan berbagai peristiwa dan benda-benda bersejarah di Indonesia juga menumbuhkan rasa menghargai usaha dan karya seni yang telah tercipta oleh para pendahulu serta membuat anak akan lebih mencintai tanah airnya.

Karena kecintaan saya pada sejarah bangsa ini, dan ingin memberikan sesuatu yang terbaik bagi para orang tua, maka situs ini dibuat untuk memberikan informasi tempat-tempat bersejarah seperti museum dan situs-situs bersejarah di seluruh Indonesia.

Harapan saya, para orang tua akan tergerak hatinya mengajak buah hati mereka untuk berkaryawisata sambil belajar dan memberikan pengetahuan akan negeri tercinta kita, Indonesia.

Untuk itu, tunggu apa lagi, segera ajak anak-anak anda berwisata ke museum dan tempat bersejarah lainnya !